Tuesday, November 8, 2011

Ancelotti Belum Tahu Mau Kerja di Mana

AFP Carlo Ancelotti.

ROMA, KOMPAS.com - Carlo Ancelotti, mengaku sudah siap kembali bekerja sebagai pelatih klub, tetapi sejauh ini belum ada tawaran.

"(Saya akan kembali) dalam waktu dekat. Saya tidak tahu. Saya ingin melatih lagi. Saya tida takut. Saya ingin menunggu dan melihat apa yang akan terjadi," ujar Ancelotti.

Saya ingin bergabung dengan klub yang ambisius dan memiliki program jangka panjang yang bagus. Saya yakin, saya akan kembali melatih sebuah klub dalam waktu dekat," lanjutnya.

Ancelotti menganggur setelah dipecat Chelsea, akhir musim lalu. Sebelumnya, ia pernah menangani Reggiana, Parma, Juventus, AC Milan.

Selama menggeluti dunia sepak bola, Ancelotti telah meraih empat trofi Liga Champions, dua sebagai pemain dan dua lainnya sebagai pelatih.

"Saya bermain di final Liga Champions 1989 dan 1990. Saat itu, Anda memainkan laga lebih sedikit dari sekarang. Untuk mencapai final, Anda mungkin hanya perlu memainkan sembilan pertandingan. Sekarang lebih sulit," ungkap Ancelotti.

"20 tahun lalu, Anda bermain melawan tim-tim utama dari negera lain. Sekarang, persaingan lebih sengit, ada empat tim dari Inggris, empat tim dari Italia, dan seterusnya."

"Menjuarai Liga Champions saat ini lebih sulit dan itu kenapa saya menilai Liga Champions sebagai kompetisi terbaik di dunia," tuturnya.

Sumber :Football Italia Share Tweet

View the Original article

Pemain Brunei Tetap Berkompetisi Saat 2 Tahun Dibekukan FIFA

Agus Susanto/KOMPAS Pemain Brunei

TERKAIT Maskot SEA Games 2011 Timor Leste Mulai Lirik Tiket Semifinal Ujian Mental di JakabaringMatras Belum Dipasang di Arena Obor SEA Games XXVI/2011 Keliling Sumsel

JAKARTA, KOMPAS.com - Brunei Darussalam tampil cukup mengejutkan, meski tampil dengan 10 pemain, mampu menahan semifinalis SEA Games 2009 Laos 2-2 (1-1) pada lanjutan laga penyisihan Grup B cabang sepak bola SEA Games di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Senin (7/11/2011).

View the Original article

Filipina Realistis, Alihkan Fokus ke SEA Games 2013

AFP Pemain Filipina, Mark Andrew Hartmann (kanan), mencoba merebut bola dari penguasaan pemain Vietnam, Lam Anh Quang, pada pertandingan Sea Games, di Jakarta, Kamis (3/11/2011).

TERKAIT Timor Leste Mulai Lirik Tiket SemifinalTimor Leste Petik Kemenangan Kedua Vietnam Bungkam Filipina 3-1Sore Ini, Laga Perdana Sepak Bola Vietnam vs FilipinaLaos Mengintai Tim Unggulan Vietnam dan Filipina

JAKARTA, KOMPAS.com -  Filipina bersikap realitistis dengan tidak akan bermimpi lolos ke semifinal setelah menelan kekalahan kedua, 1-2 (1-1), dari Timor Leste pada lanjutan penyisihan Grup B cabang sepak bola SEA Games di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Senin (7/11/2011).

View the Original article

Laos Enggan Beberkan Peran Riedl

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Pemain tim nasional Laos berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (2/11). Laos akan berhadapan dengan Myanmar dalam pertandingan sepak bola SEA Games XXVI/2011.

TERKAIT Brunei Tahan Laos 2-2 "Laos Telah Meremehkan Kami"Laos Kalah karena Kualitas dan LapanganSepuluh Pemain Myanmar Bungkam LaosLaos Mengintai Tim Unggulan Vietnam dan Filipina

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu Laos enggan membeberkan secara terbuka peran Pelatih Alfred Riedl , mantan pelatih timnas Indonesia yang kini bekerja untuk Federasi Sepak Bola Laos, dalam persiapan tim mereka.

View the Original article

Ancelotti: La Masia Kunci Sukses Barca

AFPPelatih Barcelona, Josep "Pep" Guardiola.

TERKAIT Ibra Siap Sapa GuardiolaGuardiola: Itu Pertunjukan SpektakulerRosell: Liga BBVA Tidak KompetitifSeri, Barca Makin Tertinggal dari MadridFabregas Senang Barca Tidak Kalah

ROMA, KOMPAS.com - Mantan pelatih Chelsea, Carlo Ancelotti, mengatakan Barcelona bisa sukses seperti sekarang, salah satunya karena menggunakan jasa pemain hasil didikan akademi sendiri.

"Kekuatan mereka adalah filosofi klub. Mereka punya banyak pemain dari akademi sendiri. Ketika mengenakan seragam Barcelona, para pemain itu merasakan sesuatu yang berbeda karena mereka lahir di akademi itu," ujar Ancelotti.

"Itulah kenapa mereka menjadi sangat kuat. Selain itu, filosofi dan gagasan mereka tentang sepak bola adalah yang terbaik saat ini," tambahnya.

Pelatih Josep "Pep" Guardiola dinilai banyak orang sebagai salah satu kunci sukses Barcelona. Pasalnya, sejak ditangani olehnya, Barcelona meraih 12 trofi. Namun, menurut Pep sendiri, ia hanya meneruskan pekerjaan yang sudah dilakukan banyak orang di La Masia, jauh sebelum dirinya.

"Pemain seperti Xavi dan Iniesta tidak sebagus itu ketika masih merupakan pemain muda dan berkembang. Pada usia 18 dan 19 tahun, mereka lebih banyak kalah ketimbang menang. ekarang lihat, sebuah tim yang indah. Kerja keras begitu banyak orang telah terbayar. Buah kerja kami ada di hadapan Anda," ujar Pep beberapa waktu lalu.

Sumber :Football Italia Share Tweet

View the Original article

Patrich Wanggai, Anelka, dan Papa di Surga

TRIBUNNEWS/HERUDINPemain Timnas Indonesia, Patrich Wanggai melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Kamboja pada pertandingan penyisihan SEA Games XXVI di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2011).

TERKAIT Ini yang Harus Dibenahi Timnas U-23Rahmad Puji Karakter TimnasTimnas U-23 Pesta Enam Gol di GBKBabak Pertama, Indonesia Tinggalkan Kamboja 4-0Wanggai Jadi Ujung Tombak Timnas U-23

JAKARTA, KOMPAS.com — Patrich Wanggai sesaat menjadi pemain paling fenomenal di skuad Tim Nasional U-23. Betapa tidak, penyerang asal Nabire itu mencetak dua gol saat "Garuda Muda" membantai Kamboja 6-0 dalam laga perdana penyisihan Grup A SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011).

Kemampuan penyerang asal Persidafon Dafonsoro itu memang sudah terlihat menonjol dalam beberapa laga uji coba Timnas. Wanggai menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim dengan mengoleksi sembilan gol.

Kecakapan di mulut gawang lawan kembali ditunjukkannya dalam pertandingan penyisihan yang digelar di Stadion GBK tadi malam. Wanggai membukukan dua dari enam gol yang membuat Indonesia meraih tiga poin pertamanya di ajang SEA Games.

Setelah Titus Bonai membuka keunggulan Timnas, Wanggai memperbesar skor melalui gol pada menit ke-29. Saat itu, Indonesia mendapat kesempatan melakukan tendangan bebas persis dari luar kotak penalti setelah pemain Kamboja, Pancharong, menekel Oktovianus Maniani. Wanggai maju sebagai eksekutor. Tendangan geledek dari kaki kirinya pun bersarang dengan indah di pojok kanan gawang Kamboja.

Penyerang kelahiran 27 Juni 1988 itu kembali membuat stadion bergemuruh jelang istirahat. Gol yang diciptakannya mengunci keunggulan "Garuda Muda" 4-0 hingga akhir babak pertama. Kali ini, perpaduan instingnya sebagai pemain bola profesional, postur tubuh, dan kerja sama yang baik dengan sesama pemain asal Papua, Stevie Bonsapia, dan Ferdinand Sinaga membuahkan satu gol dari sundulan kepala Wanggai.

"Aku juga enggak nyangka bisa mencetak gol dari tendangan bebas," kata Wanggai seusai pertandingan.

Begitu mencetak gol, Patty, panggilan akrab Patrich, berlari ke pojok kanan lapangan. Di depan puluhan juru foto, Wanggai merapatkan jarinya di depan dada seperti membentuk merpati terbang. Ferdinand juga ikut bergaya seperti Wanggai di belakangnya.

Selebrasi yang dilakukan Wanggai persis dengan selebrasi penyerang Chelsea, Nicolas Anelka. Foto Anelka dengan seragam Chelsea juga terpampang di profil BlackBerry Messenger-nya. Namun, ini tidak berarti Wanggai mengidolakan Anelka. Selebrasi milik Anelka semata-mata dilakukannya karena dirinya mirip dengan pemain berkulit hitam asal Perancis itu.

"Kata anak-anak, mukaku mirip Anelka aja, he-he-he.... Andik Vermansyah paling sering bilang begitu," kata Wanggai sambil tertawa.


Tak ingin kecewakan Papa di surga

Wanggai menyadari bahwa dia tak boleh cepat merasa puas. Dia berjanji untuk menunjukkan penampilan terbaik jika diberi kesempatan. Pasalnya, mantan penyerang Perseman Manokwari itu selalu memiliki keinginan dan semangat untuk membela Timnas.

"Harus lebih baik lagi di pertandingan kedua dan tidak cepat puas," tegas Wanggai.

Kemampuan Wanggai yang luar biasa tak pelak mendapatkan pujian dari Rahmad Darmawan. Di mata pelatih asal Lampung itu, Wanggai memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki penyerang lain, seperti visi yang sangat bagus untuk bermain.

"Kaki kanan dan kiri yang sama-sama hidup. Kita sudah lama tidak punya penyerang seperti dia (Patrich). Jika terus konsisten dan mau belajar, saya bilang dia akan jadi striker top Indonesia," pujinya.

Namun, ternyata cerita Wanggai untuk bermain bola tidak begitu mulus. Penyerang dengan tinggi badan 174 cm itu sempat dilarang bermain sepak bola oleh ayahnya, Benyamin Wanggai. Namun, setelah melihat kesungguhannya pada sepak bola, ayah dan ibunya pun memberikan izin.

"Papa suruh aku kuliah. Tapi namanya udah cinta sama sepak bola, jadi tetap mau main bola. Mama juga agak larang. Cuma aku ngomong ke Mama sama Papa, jadinya diizinin terus main bola," ungkapnya.

Kepercayaan dari ayah dan ibunya ini dijadikan Wanggai sebagai pelecut semangatnya hingga saat ini. Apalagi, ayahnya baru saja meninggal dunia pada 1 Oktober lalu akibat penyakit kanker. Oleh karena itu, jika Indonesia dapat menjuarai SEA Games di cabang sepak bola, Wanggai akan mempersembahkan medali emasnya bagi ayahnya yang telah tiada.

"Dia minta aku untuk tekun. Papa (jadi) semangat buat aku. Setelah Papa pergi, aku pikir aku harus buat Papa bangga di surga dan enggak mau kecewain Papa," tandasnya.

Data singkat Patrich Wanggai
Nama lengkap: Patrich Steve Wanggai
Nama panggilan: Pai
Tempat/Tanggal lahir: Nabire, 27 Juni 1988
Posisi: Striker
Klub: Persidafon
Karier:
PS Hasrat Abadi Nabire
Sumber Mas FC Nabire
PS Unipa Persewon Wondama
PON Papua Barat
Perseman Manokwari
Persidafon
Orangtua: (Alm) Benyamin Wanggai dan Ita Marini
Makanan kesukaan: Sayur kangkung, tempe goreng, bebek goreng, dan lele

Share Tweet

View the Original article

Andik: Gol Ini untuk Indonesia

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHIPenyerang Timnas Indonesia U-23 Andik Vermansyah sebelum diwawancarai Kompas.com, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (5/11/2011). KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

TERKAIT Garuda Atasi GrogiIni yang Harus Dibenahi Timnas U-23Rahmad Puji Karakter TimnasTimnas U-23 Pesta Enam Gol di GBKInilah Skuad Inti Timnas U-23

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyerang Timnas U-23 Indonesia, Andik Vermansyah, mendedikasikan gol yang diciptakannya ke gawang Kamboja bagi masyarakat Indonesia. Andik yang baru masuk dengan menggantikan Ferdinand Sinaga pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-61, langsung menunjukkan kemampuannya.

Penyerang Persebaya 1927 itu tampil sangat impresif dengan mencetak gol kelima untuk Indonesia pada menit ke-80. Dia juga memberikan umpan cantik bagi Ramdhani Lestaluhu untuk membukukan gol, empat menit kemudian. Keunggulan Indonesia 4-0 di babak pertama diperbesar dengan dua gol atas peran Andik sehingga Indonesia menang 6-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/11/2011) malam.

"Aku senang mencetak gol pertama untuk Indonesia. Aku persembahkan gol untuk masyarakat Indonesia," katanya seusai pertandingan.

Meski menang dengan skor besar, Andik mengingatkan diri untuk tidak langsung berpuas diri. Apalagi, tiga lawan segrup yang belum dihadapi, Thailand, Malaysia, dan Singapura, terhitung sebagai tim yang berat di Asia Tenggara.

"Kami harus lebih menjaga kekompakan tim di dalam dan di luar lapangan. Kami juga tak boleh puas dengan hasil ini," ungkapnya.

Andik juga bertekad untuk berlatih lebih baik lagi untuk pertandingan-pertandingan ke depan. Pada pertandingan hari Jumat (11/11/2011), Indonesia akan berhadapan dengan negara tetangga, Singapura, yang ditahan 0-0 oleh Malaysia dalam pertandingan sebelum Indonesia versus Kamboja, Senin kemarin.

"Di pertandingan selanjutnya, kami akan lawan Singapura. Mereka lawan yang cukup bagus, salah satu pesaing kuat. Postur mereka juga bagus," tandasnya.

Share Tweet

View the Original article